Welcome back to school, ujar saya dalam hati di hari pertama masuk tahun ajaran baru Tp. 2020/2021 kala itu. Yah dalam hati saja, karena hari itu pun takkan ada pertemuan disekolah dengan siswa dikarenakan daerah kami termasuk zona merah yang tidak diperbolehkan untuk melakukan pembelajaran tatap muka.
Pembelajaran
Jarak Jauh (PJJ) lagi, suka atau tidak suka semua ini harus dijalani. Kali ini
persiapan sekolah kami lebih baik dikarenakan telah ada pelatihan online oleh
dinas pendidikan setempat terkait penggunaan Google Classroom yang dilakukan
melalui aplikasi telegram.
Mungkin
untuk sosial media seperti Facebook dan lain-lain bukanlah hal baru lagi bagi
saya, tapi kali ini, Google Classroom,
apa lagi itu? Hari demi hari setiap
modul harus dipelajari, masih terkesan membingungkan. Tapi setelah langsung melakukan pembelajaran, ternyata
aplikasi ini sangat membantu.
Pembelajaran
lebih terkreasi dengan baik dimulai dengan pemberian materi yang boleh melalui
modul sederhana yang disusun dengan skematis ataupun yang dibuat dalam
powerpoint., Kemudian untuk menambah pendalaman materi kepada anak-anak kita bisa mengirimkan video
pembelajaran ataupun rekaman suara. Untuk pembuatan video pembelajaran, awalnya
rencana saya hanya ingin menshare link pembelajaran yang sesuai dengan topik
saya. Tapi pada saat saya mencari-cari video yang sesuai, saya jadi berpikir,
kenapa saya tidak membuat video pembelajaran saya sendiri? Akhirnya, saya pun
mempelajari cara untuk membuat video pembelajaran.
Ternyata untuk sebuah proses video pembelajaran yang ada di Youtube tidaklah segampang yang kita pikirkan. Kadang kita membutuhkan beberapa aplikasi untuk mengedit video. Setelah mengutak atik, edit sana sini ,hp dan notebook sempat error, video pembelajaran saya pun berhasil dan jadilah saya Youtuber pemula, hahaha.
Selain Google Classroom, terkadang saya pun menggunakan aplikasi quiz belajar online kepada anak-anak. Anak-anak merasa tertantang untuk menguji kemampuan mereka dan berlomba mengerjakan tentang topik pelajaran yang baru mereka pelajari karena aplikasi ini menyediakan nilai dan meme yang menarik pada saat quiz berlangsung. Untuk memacu semangat siswa,di hari Kemerdekaan RI yang ke 75 kemarin, saya pun mengadakan lomba menggambar sesuai topik pelajaran mereka, mengungkapkan ucapan selamat (congratulation) dan harapan (wish/hope) dengan thema Hari Kemerdekaan RI yang ke 75.
Apakah pembelajaran saya langsung berhasil sesuai dengan harapan saya? Ternyata tidak, tetap saja banyak siswa yang belom merespon kegiatan belajar dengan baik dengan berbagai alasan seperti tidak punya android, punya android tapi tidak punya paket internet, punya fasilitas tapi kesadaran anak tidak ada untuk belajar serta kurangnya kesadaran orangtua untuk mendampingi anak belajar. Belum lagi kegiatan luring dengan segala warna warninya yang seperti benang kusut dalam pelaksanaanya.
Kecewa? Kadang ada juga rasa yang terselip didalam hati. Merasa sia-sia saat anak anak tidak merespon upaya yang saya lakukan. Apakah saya berhenti berkreasi? Tidak, saya masih punya harapan untuk siswa siswi saya. Karena saya yakin setiap usaha yang diawali dengan ikhlas pastilah suatu hari akan membuahkan hasil.
Semoga
pandemi ini segera berlalu. Mari semua beradaptasi dengan semua keadaan ini. Jangan
berhenti berharap, tetap belajar, tetap semangat, tetap jaga kesehatan dan
patuhi protokol kesehatan. Tuhan memberkati kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar